Thrifting yang makin digandrungi anak muda.

 Penulis: Esah Safitriyanti


Berjualan baju bekas atau istilah kerennya thrifting, istilah lokalnya 'lelong' kian diminati kalangan anak muda di Pontianak. Tidak hanya menghasilkan cuan, peluang usaha ini juga dianggap sebagai solusi untuk mengurangi limbah pakaian.

Di Taman Akcaya Pontianak yang kita kenal sebagai tempat untuk mencari hiburan dan kulineran ternyata ada penjual thrifting. Ada seorang bapak bernama Hengki yang membuka thrifting di Taman Akcaya dia menjual beragam jenis pakaian mulai dari kemeja dan celana kain. 

Bapak Hengki menjual pakaian dengan harga yang cukup terjangkau mulai dari Rp.10.000-Rp.25.000. Bapak Hengki memilih menjual pakaian bekas dikarenakan faktor pendidikan dan menurutnya menjual pakaian bekas tidak ada tekanan dan merasa santai daripada pekerjaan lainnya. 

“Perhari saya mendapat omset mencapai Rp.250.000 keatas” katanya, Kamis (26/10/2023).

Bapak Hengki berjualan hampir setiap hari mulai dari pukul 16.00-22.00 WIB. Bapak Hengki mendapatkan pakaian dari agen-agen dan berbentuk bal-balan baju-baju bekas itu diimpor dalam bentuk satuan. Dengan asumsi satu bal berisi sekitar 25 baju dengan berbagai model yang dikemas dalam bentuk gulungan. 

"Kalau cari bal yang bagus harus nyoba beberapa kali, kadang dapat yang 70 persen bagus, 30 persen”. Begitu sebaliknya," kata Pak Hengki.

Awal mulanya Pak Hengki berjualan thrift di korem, tapi di larang pemerintah dan akhirnya Pak Hengki berjualan di Taman Akcaya. Selama menjual pakaian thrift Pak Hengki tidak pernah mendapatkan kerugian dari pihak pembeli namun kerugian itu dari pihaknya sendiri. Kerugian yang maksud Pak Hengki ialah kelalaian saat 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUJAN MENGHAMBAT MAHASISWA IKIP PGRI PONTIANAK

Jajanan Eksis di Taman Akcaya

Keluh Kesah Menjadi Seorang Barista, Pekerjaan Yang Memuaskan Tetapi Penuh Tantangan.