Es dari Sari kacang penunda haus di saat cuaca panas
Penulis: Budi Noviansyah
Pontianak - Penjual minuman menjadi laris manis saat musim panas tiba. Saat musim panas, pedagang minuman ini memiliki tingkat penjualan yang lebih cepat. Salah satu pelaku pedagang minuman yaitu Rahmad mengungkapkan keprihatinannya seiring dengan semakin dekatnya musim hujan. Ia mengumpulkan rupiah di bawah bayang cuaca. Di balik senyuman ada harapan dalam ketidakpastian. Meski begitu, perubahan cuaca yang terjadi itu pun tidak menjadi masalah baginya. Karena dia tetap berjualan seperti biasanya.
“Cuaca sih sekarang suka hujan ya,biasa nya saya jualan ga sampai malam,biasa kan hujan nya sore ya biasa juga di siang hari , kalau misalnya hujan pembelinya itu sedikit secara otomatis pendapatannya kurang lah.” katanya, minggu (05/11/2023).
Silih berganti wajah, Rahmad cukup cepat melayani pelanggannya. Dia katakan, kalau musim panas itu orang lebih senang jalan terus lebih sering membeli es karena haus. Sedangkan musim hujan jarang membeli es.
“Tetapi kita tetap berjualan, gak berfokus sama musimnya saja.” lanjut rahmad
Gerobak es miliknya ini sudah buka sekitar 7 tahun lalu, ia buka mulai pukul 10.00-16.30 WIB. Namun dia katakan itu bukan tolak ukur pasti. Disaat musim hujan ia terpaksa harus tutup, jikalau dipaksakan buka terkadang ia akan rugi es batu.
Rahmad mengakui, cuaca boleh jadi pasang surut pendapatannya. “Kotornya biasa Rp.400.000-Rp.1.200.000, kalau musim hujan saya mendapatkan Rp.300.000-Rp500.000..” katanya di Jalan,Adisucipto km 11.6 , Kuburaya.
Rahmad berjualan bersama suaminya. Menurutnya berjualan di Tepi jalan Adisucipto sudah menjadi mata pencahariannya meskipun ia tinggalnya tidak di dekat kawasan ia berjualan. Dari segi keramaian waktu siang , menurutnya lebih nyaman dikarenakan ramai. Banyak anak anak sekolah yang pulang sekolah singgah ke sini.
Rika menuturkan pembeli es ini eksis disemua kalangan. Mulai dari tua, muda, hingga anak-anak yang berada di Taman.
Komentar