Kisah Mas Begen, dari Jogjakarta Ke Pontianak Buat Jualan Angkringan

 Penulis: Seli Apriani


Pontianak- GemerIap lampu Ibu kota membuat banyak orang tertarik untuk mengadu Nasib di Kalimantan contohnya seperti di Pontianak dan sekitarnya. Sayangnya tingginya minat masyarakat untuk merantau ke Pontianak membuat persaingan di kota begitu ketat.

Hal itu lah yang di rasakan oleh seorang pedagang angkringan sebut saja mas Begen yang saat ini memutuskan untuk membuka usaha di Kabupaten kuburaya kecamatan sungai raya terletak tidak jauh dari bandar udara supadio.

Mas Begen mengatakan alasanya dirinya dan keluarganya dari Jogjakarta ke Pontianak yaitu tuntutan hidup dan di ajak oleh kakaknya. Kakak Mas begen sebelumnya telah merantau ke Kalimantan sudah 5 tahun.

Meskipun tergolong baru merantau , mas begen mengatakan kehidupan di Pontianak enak daripada di Jogjakarta .Apalagi untuk membuka usaha ,potensi pembeli yang mampir ke usahanya lebih besar daripada di jogja.

“Perbandinganya agak jauh sama di jogja kalo masalah ekonomi “ ujarnya.

Meskipun tidak menyebutkan perbandingan secara angka , mas begen mengatakan alasanya lebih suka berdagang angkringan di Pontianak karena minimnya persaingan atas dasar itulah ia merasa lebih muda untuk mendaptkan uang.

Perlu di akui terlihat sejumlah peluang bisa di manfaatkan oleh banyak orang untuk membuka usaha di Kawasan tersebut . untuk kuliner makanan kebanyakan di daerah supadio yaitu nasi padang,lamongan dan lain-lain. Belum lagi saat malam tiba pilihan makanan di Kawasan tersebut semakin menyusust kalau di bandingkan dengan siang hari. Untuk cemilan kaki limanya juga serupa hanya ada penjual gorengan,kueh-kueh ,es dan lain lain di simpang bandara supadio.

Mas begen mengatakan meskipun harga barang & Bahan lebih mahal namun hal tersebut bukan masalah besar.

“Meskipun di sini mahal tapi nyari uangnya gampang .kalo di jogja apa apa murah nyari uangnya agak sulit “ Jelasanya.

Untuk menarik pembeli mas begen mengeluarkan menu makanan persatean seperti sosis bakar,sate ayam,bakso bakar ,sate kulit, sate usus , nasi ayam,nasi teri ,nasi telur ,nasi tempe ,nasi bakar dan persosisan sefood dan lain lain. Dari harga Rp 2000,3000,5000 dan paling mahal Rp15000.

Dan untuk minumanya ada es teh,es jeruk dan pop ice dan lain lain. Dan untuk minuman nya harga Rp 4000 

Ia mengaku hassil penjualanya tersebut mampu menutupi berbagai kebutuhan hidup termasuk untuk anaknya yg saat ini sedang mengenyam Pendidikan di pondok pesantren di jawa tengah. 

Mas begen menjelaskan mulai berdagang ia buka jam 16.00 dan tutup pukul 23.00.

Omset dari jualan angkringan mas begen biasanya mencapai Rp 9000.000-Rp 13000.000 perbulan belum lagi jualan minuman nya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUJAN MENGHAMBAT MAHASISWA IKIP PGRI PONTIANAK

Jajanan Eksis di Taman Akcaya

Keluh Kesah Menjadi Seorang Barista, Pekerjaan Yang Memuaskan Tetapi Penuh Tantangan.