Melunjaknya kasus Penyakit DBD di Kapuas hulu warga diminta waspada

 Penulis: Yuni Kartika Putri


Selasa (13/11/2023), Saat ini angka penularan penyakit DBD semakin meningkat, pada 31 oktober 2023, Dinas kesehatan mencatat 294 kasus DBD melonjak menjadi 314 kasus. Dinas pengadilan penduduk dan keluarga berencana Kapuas hulu, Kalimantan barat, mengeluarkan imbauan penting kepada warga setempat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan penyakit DBD. 

 Penyakit Demam berdarah atau DBD adalah penyakit yang menular melalui nyamuk yang terjadi di daerah tropis dan subtropis di dunia, Gejala DBD yang umum adalah demam tinggi dan gejala seperti flu Sementara itu, pada DBD yang parah, kondisi ini bisa menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba (syok) dan bahkan kematian.

Menurut budiono (2016), demam berdarah dengue DBD lebih sering terjadi pada anak anak yang berusia 5-14 tahun. Hal ini disebabkan pada anak usia kurang dari 15 tahun masih memiliki sistem kekebalan tubuh yang masih rendah, Sedangkan pada anak usia 15 tahun keatas sistem kekebalan tubuh yang terbentuk mulai kompleks itulah mengapa kejadian DBD lebih sering terjadi pada anak remaja.

Kasus DBD ini menyebar di 18 kecamatan dari total 23 kecamatan yang ada di daerah Kapuas hulu “Ada peningkatan 20 orang terkena DBD, kami minta masyarakat meningkatkan kewaspadaan”, kata kepala bidang pencegahan dan pengadilan penyakit pada dinas kesehatan, pengendalian penduduk dan keluarga berencana di Kapuas hulu kastono , kepada antara di putusibau Kapuas hulu.

Dalam upaya mencegah penyakit DBD, dinas kesehatan kapuass hulu telah melaksanakan berbagai langkah, termasuk pengasapan atau fogging, sosialisasi, dan edukasi kepada masyarakat untuk menarapkan pola hidup sehat dan bersih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUJAN MENGHAMBAT MAHASISWA IKIP PGRI PONTIANAK

Jajanan Eksis di Taman Akcaya

Keluh Kesah Menjadi Seorang Barista, Pekerjaan Yang Memuaskan Tetapi Penuh Tantangan.