Pendidikan karakter yang paling dasar adalah budaya 5S ( Salam, Senyum, Sapa, Sopan, Santun )
Penulis: Kurniawan
Pontianak_Pendidikan karakter yang paling dasar adalah budaya 5S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan, Santun). Salam merupakan kita menjunjung tinggi hormat kita kepada orang yang kita sapa. Salam dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara berjabat tangan dan mengucapkan salam menurut agama dan kepercayaam masing-masing. Senyum dalam agama islam merupakan ibadah, yang dimana senyum adalah suatu ekspresi raut muka yang menggambarkan keramahan serta ketulusan hati untuk mencairkan suasana yang kaku. Sapa itu kita menyapa, mengajak atau kita memulai lebih akrab kepada sesama, sapa juga merupakan suatu tindakan untuk saling menghargai sesama manusia berupa tegur sapa. Sopan menjunjung tinggi menghormati dalam arti berahlak mulia, sopan merupakan perilaku hormat yang ditunjukan terhadap orang lain. Santun adalah baik dan halus dalam hal tutur kata dan tindakan dalam norma yang ada. Dari pengertian diatas, 5S dapat dijadikan sebagai suatu program penguatan pendidikan karakter terkususnya di kampus IKIP PGRI PONTIANAK.
Penerapan 5S Ini mulai diterapkan terkhusunya mahasiswa baru dikarenakan mereka baru masuk harus diberi arahan agar mereka tau tentang penerapan 5S dikampus. Strategi dalam penerapan 5S ini yaitu dengan masuk ke kelas mahasiswa baru untuk memberikan sosialisasi dan arahan. Sosialisasi dilakukan dengan memberikan pergertian tentang 5S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan, dan Santun) dan juga mencontohkannya secara langsung. Setelah diberikan pengertian, mahasiswa baru juga diminta untuk mempraktekkan secara langsung bagaimana bersikap yang baik berdasarkan program 5S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan, dan Santun) yang telah dikenalkan. Selain itu, dalam kegiatan sosialisasi ini disampaikan bagaimana pentingnya bersikap saling menghargai, simpati, dan empati di lingkungan kampus maupun masyarakat. Tujuan dari penerapan 5S ini untuk mengembangkan karakter mahasiswa yang berprilaku sopan, santun, dan berprilaku baik.
Penerapan 5S ini sangat diterapkan kepada mahasiswa karena kebanyakan mahasiswa masih banyak tidak menerapkannya. Bukan berarti dosen, staff kampus, tidak menerapkan 5S hanya saja mereka sudah pasti lebih tau dan paham pada 5S ini. Jika 5S ini tidak diterapkan oleh mahasiswa maka akan mendapatkan sanksi sesuai progja yang sudah disepati. Kemungkinan besar penyebab mahasiswa tidak menerapkan 5S ini yaitu malu dan takut tidak ada timbal balik. Penerapan 5S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan, dan Santun) dikampus IKIP PGRI PONTIANAK menunjukkan hal yang positif. Dimana setelah diadakannya 5S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan, dan Santun) ini, para siswa cenderung mengubah perilakunya kearah yang lebih baik. Program 5S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan, dan Santun) ini menjadi salah satu solusi umtuk mengatasi permasalahan mengenai rendahnya pendidikan karakter mahasiswa.
Komentar